Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
PT Pelabuhan Indonesia, Pelindo III (Persero) – Cabang Tanjung Emas Semarang
Alamat : Jl. Coaster No 10A Semarang 50174 Jawa Tengah Indonesia.
Nomor Telepon: (024) 3545721 (Kantor Pelindo III), 3545006 (Terminal Penumpang)
No Fax : 024 3542649
Website: www.tgemas.co.id
Email: info@tgemas.co.id
Pelabuhan Tanjung Emas (terkadang ada yang menulis Tanjung Mas),
dikelola oleh PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO), diresmikan pada
tahun 1985. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya pelabuhan di Kota
Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas ke arah Tugu Muda Semarang berjarak
sekitar 5 km atau kira-kira 30 menit dengan kendaraan sepeda
motor/mobil. Fasilitas Dermaga pada pelabuhan ini: Nusantara, Pelabuhan
dalam II, Dermaga Gd VII, DUKS PLTU, DUKS Pertamina, DUKS BEST serta
DUKS Sriboga. Pelabuhan Tanjung Emas juga didukung dengan peralatan:
Kapal Tunda, Kapal Pandu, Kapal Kepil, Gudang, Lapangan Penumpukan dan
alat Bongkat, serta dengan pelayanan meliputi: Pelayanan Kapal,
Pelayanan Barang, Pelayanan Terminal, Palayanan Tanah, Bangunan, Air,
dan Listrik.
Sekilas Sejarah Pelabuhan Tanjung Emas:
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebelumnya bernama Pelabuhan Semarang,
yang dahulu berupa sungai kecil atau Kali Semarang yang menjadi
satu-satunya urat nadi pengangkutan barang-barang dengan perahu dari dan
ke kapal samudera yang berlabuh di lepas pantai. Pada menara suar
pelabuhan Semarang tertera Tahun 1874, dapat menunjukkan bahwa pelabuhan
Semarang berdiri pada abad ke-19. Walaupun sudah ada penambahan
fasilitas pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Semarang masih terbatas untuk
disandari kapal-kapal berukuran besar. Pada masa itu, yang bisa merapat /
bersandar di Dermaga Nusantara maksimum kapal-kapal dengan draft = 5 m
atau berukuran ± 3.500 Ton bobot mati (Dwt). Sedang kapal-kapal dengan
draft > 5 m masih harus berlabuh diluar pelabuhan atau dilepas pantai
yang jaraknya ± 3 mil dari dermaga. Karena itu dikenal sebagai
Pelabuhan REDE. Sejak 1970, arus kapal dan barang yang melalui Pelabuhan
Semarang cenderung semakin meningkat setiap tahun. Menurut data tahun
1970-1983 kenaikan arus barang rata-rata tiap tahun yaitu 10% lebih.
Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan seperti kedalaman dan lebar
alur/ kolam yang tidak memadai untuk masuk / keluarnya kapal-kapal
samudera, maka
Pemerintah menetapkan untuk mengembangkan Pelabuhan Semarang.